Senin, 02 Januari 2017

KEUTAMAAN ANAK PEREMPUAN

Setiap manusia yang sudah menikah akan selalu menginginkan untuk memiliki keturunan. Keturunan yang diinginkan pasti yang dapat menjadi penerus orang tuanya, disamping itu keturunan merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Walaupun begitu masih banyak juga pasangan yang belum diberikan keturunan oleh Allah SWT. Tetapi ada juga yang malah tidak menginginkan adanya keturunan misalnya sudah diberikan keturunan oleh Allah SWT malah dihilangkannya dengan cara yang tidak baik (aborsi).
Padahal banyak manfaat memiliki keturunan bagi orang tua. Pertama, mempunyai anak membuat hidup semakin ceria. Karena anak itu sendiri menghadirkan kebahagian bagi pasangan. Kedua, mempunyai anak dapat membuat rukun keluarga. Anak dapat menghindari perkelahian antara orang tua, apabila orang tua yang sedang emosi dengan pasangannya dan melihat anaknya maka akan hilang rasa emosi itu sendiri. Ketiga, anak akan membantu orang tua disaat orang tua sudah beranjak tua, yang mana pada waktu kecil anak di asuh oleh orang tua maka pada saat orang tua sudah semkin tua, anaklah yang mengasuh orang tuanya. Keempat, anak setelah beranjak dewasa akan membantu perekonomian keluarga.
Pada dasarnya setiap keluarga mempunyai keinginan untuk memiliki anak laki-laki. Anak laki-laki banyak yang beranggapan dapat memberikan manfaat lebih bagi keluarga salah satunya adalah dapat membantu pekerjaan orang tua, anak laki-laki juga lebih kuat dan menjadi seorang pemimpin kelak. Anak laki-laki merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Akan tetapi anak perempuan bukan dianggap tidak nikmat dari Allah SWT. Banyak dalil tentang keutamaan anak perempuan, diantaranya:
Pertama, hadits dari Aisyah radiyallahu ‘anha menceritakan, “suatu hari ada seorang ibu bersam dua orang putrinya menemuiku untuk meminta sesuatu, namun aku tidak memiliki makanan apapun kecuali satu buah kurma. Akupun memberikan itu kepada sang ibu. Kemudian ibu tersebut membagi dua kurma itu dan memberikannya kepada dua orang anaknya, sementara dia tidak memakannya. Kemudian dia keluar dan pergi. Setelah itu Rasulullah datang dan aku ceritakan kejadian itu kepada beliau, lalu beliau bersabda:
"مَنِ انْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَئٍّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ".
Yang artinya: “siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak itu akan menjadi tameng baginya di neraka”. (H.R Ahmad, Bukhori, Tirmidzi dan lainnya).
Kedua, hadits dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda yang artinya : “siapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat, antara saya dan dia seperti ini. Beliau menggabungkan jari-jarinya” (H.R  Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah).
Ketiga, hadits dari Ibnu Abbas radiyallah ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: “ Siapa yang memiliki anak perempuan, dia tidak membunuhnya dengan dikubur hidup-hidup, tidak menghinanya, dan tidak mengunggulkan anak laki-laki daripada anak perempuan, maka Alllah akan memasukkannya kedalam surga” (H.R Abu Daud, Ahmad,  dan didhaifkan Syuaib al-Arnauth).
Dari penjelasan dalil diatas dapat disimpulkan bahwa memiliki anak perempuan sangatlah berguna buat dunia dan akhirat. Bagi keluarga yang memiliki anak perempuan dapat dipastikan bahwa surga sudah ada didepan matanya.
Walaupun mempunyai anak perempuan dan memberikan hak-haknya akan tetapi menjaga anak perempuan sangatlah sulit. Banyak yang beranggapan bahwa memiliki anak perempuan merupakan ujian bagi setiap orang tua.
Pada zaman jahiliyah sebelum Khalifah Umar bin Khatab masuk Islam, kelahiran anak perempuan dalam keluarga merupakan aib bagi keluarga. Apalagi bagi keluarga yang mempunyai kedudukan terhormat dalam kelompok masyarakat. Maka dari pada itu, pada zaman jahiliyah bagi keluarga yang melahirkan anak perempuan harus dibunuh. Apabila anak tersebut tidak dibunuh maka, anak perempuan tersebut akan menjadi pemuas bagi kaum laki-laki. Ia wajib melayani kehendak pria meskipun itu bapaknya sendiri. Pada zaman ini kaum perempuan hanya mempunyai tugas di dapur saja dan saat malam tiba perempuan tersebut melayani suami (pria). Tak heran kalo muncul pemikiran yang bahwa perempuan memiliki tugas di dapur, sumur dan kasur.

Inilah yang menjadikan wanita tidak dapat untuk begerak maju. Pada zaman sekarang ini masih banyak negara yang menentang adanya perempuan dalam pemerintahan. Banyak yang menjadi pertimbang tentang hal ini. Salah satunya pandangan orang-orang adalah wanita dapat merusak pemerintahan dan tidak dapat berfikir maju untuk memajukan negara. Padahal banyak negara yang maju dengan pemimpin dari kalangan perempuan. Perempuan adalah pencetak penerus atau regenerasi setiap manusia. Tanpa adanya wanita, maka manusia tidak akan mempunyai generasi penerus keluarga. Maka dari pada itu didalam Islam, wanita mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Dalam Al-Qur’an terdapat surat an-Nisa’ tapi tidak ada surat ar-Rojul. Dari sinilah bisa dilahat bahwa Islam sangat memandang kaum wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar