Pada zaman yang demokrasi selalu ada namanya persaingan
dan selisih paham dalam pemerintahan. Baik itu dalam memilih pemimpin yang akan
menempati tahta kekuasaan suatu daerah maupun memilih kursi di badan legislatif
yaitu DPR. Suatu permasalahan yang lagi hangat dibicarkan di masyarakat saat
ini adalah tentang pemilihan kepala daerah khususnya daerah ibu kota Jakarta.
Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Dari pada itu banyak yang saling
berebut tahta untuk menduduki kursi kekuasaan di ibu kota negara ini.
Isu yang lagi hangat dibicarakan adalah calon bakal
gubernur DKI Jakarta. Terdapat tiga kandidat yang maju dalam pemilihan kepala
daerah yaitu gubernur Jakarta saat ini Batsuki Tjahya Purnama yang disandingkan
dengan Drs. H Djarot Saiful Hidayat kemudian pasangan mantan menteri pendidikan
dan kebudayaan Anies Baswedan yang disandingkan dengan pengusaha Indonesia
Sandiaga Salahudin Uno dan pasangan terakhir yaitu putra pertama dari mantan
Presiden Susilo Bambang Yudhyono yaitu Agus Harimurti Yudhoyono yang
disandingkan dengan Sylvia Murni. Ketiga pasangan ini saling berebut tahta
kursi kekuasaan di DKI Jakarta.
Pada akhir-akhir ini ketiga pasangan cagub ini lagi
gencar untuk merauk simpatisan dari masyarakat. Segala upaya dilakukan demi
merauk suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah tanggal 15 Februari 2017
mendatang. Walaupun waktu yang masih cukup lama akan tetapi, tiap pasangan
kandidat telah memulai strateginya. Tiap pasangan hampir sudah banyak yang
melakukan kampanye kepada masyarakat di Indonesia untuk mengambil simpatisan
dan suara.
Banyak berita negatif tiap pasangan yang timbul dalam
masa transisi ini. Berita-berita itu ada yang menanggapinya dengan santai dan
ada juga yang menanggapinya dengan emosional. Salah satu contoh nya adalah gubernur
DKI yang sekarang ini yaitu Batsuki Tjahya Purnama atau yang dikenal dengan
panggilan Ahok. Berita negatif tentang Ahok mulai dari sifatnya yang arogan
dalam pemerintahannya sampai isu sara yang lagi hangat sekarang ini yaitu video
yang mengunggah tentang Ahok saat pidato dengan masyarakat yang menggunakan
surat al-Maidah ayat 51. Banyak yang menganggap bahwa dalam hal ini Ahok
menghina al-Quran tetapi ada juga yang memandang tidak ada peniscayaan agama
dalam pidato ini.
Video yang diunggah oleh Buni Yani dengan durasi 30 detik
itu membuat setiap masyarakat memandang bahwa itu adalah peniscayaan agama,
dalam kasus ini video yang diunggah oleh Buni Yani adalah bukan bideo yang
sesungguhnya melainkan video yang sudah di crop atau dipangkas dari video aslinya.
Dalam video aslinya pidato yang diunggah aslunya mempunyai durasi sekitar 48
menit. Apabila disimak dengan terperinci dan dengan sangat teliti maka akan
mengetahui bahwa dalam video itu tidak ada maksud untuk mencemarkan nama agama
akan tetapi beliau atau Ahok memberikan penjelasan bahwa stiap calon pemimpin
muslim selalu menggunakan dalil al-Maidah ayat 51 untuk memenangkan suara oleh
kalangan umat non muslim.
Setalah kejadian itu Ahok telah meminta maaf apabila
perkataan nya itu membuat setiap umat muslim yang ada di Indonesia mempunyai
dampak negatif terhadap dirinya. Akan tetapi lagi-lagi provokator member
tanggal ikan penjelasan yang lain terhadap video itu. Dari sinilah umat islam
terepengaruhi dengan apa yang dibicarakan oleh orang lain. Sampai pada hari
jumat tanggal 14 Oktober 2016 setelah sholat jumat muslim yang berjumalah ribuan berdemo untuk menentang perkataan Ahok yang diunggah di sosial media. ormas ini menuntut Ahok karena penistaan agama.
Pada zaman ini konsep dalam al-Quran lah yang menjadi
tujuan yang paling utama. Ahok memberikan pandangan bahwa orang nasrani saja
bisa memahami tentang Islam. Pada zaman sekarang ini orang islam yang ada di Indonesia
lah yang merusak nilai-nilai islam itu sendiri. Apabila diteliti lebih dalam
lagi maka masyarakat muslim lah yang sebenarnya malu dengan apa yang dilakukan
ahok dalam pidato nya.
Dalam video yang diunggah oleh Bhima Sakti. Beliau
mengatakan bahwa dari pengamatan nya non muslim dalam sistem sosial lebih
sosial dari pejabat muslim yang lain. Apa yang diunggah oleh Ahok mungkin
adalah wahyu walauphun dia tidak sadar dengan wahyu itu sendiri. Ahok membangun
Jakarta adalah sebuah prilaku yang baik untuk membangun dan memperindah
Jakarta. Ahok membetulkan tata kota di Jakarta untuk masyarakat di Indonesia
ini bukan semata-mata untuk kehidupan pribadinya saja akan tetapai ini buat
masayarakat yang ada diadalamnya.
Bhima sakti menginkan pemimpin yang dapat memberikan yang
terbaik untuk memimpin daerah. Beliau berdoa mudah-mudahan Ahok adalah menjadi
pembela dalam agama islam. Rasulullah meminta kepada Allah bahwa jadikanlah
Umar memimpin. Padahal disaat itu ada
dua Umar yaitu Umar bin Khatab dan Umar yang satu lagi yaitu Abu Lahab. Belum
tentu orang yang sudah bersyahadat lebih baik daripada orang yang sudah
bersyahadat. Di Indonesia tidak seperti itu. Kebanyakn orang yang sudah
bersyahadat lebih jelek sifatnya daripada orang yang belum bersyahadat.
Kebnayakan orang mengandalkan nilai-nilai Islam dari
jenggot, jubah, celana cekak padahal banyak nilai-nilai agama yang lain dalam
Islam. Sesungguhnya apa yang dikatakan Ahok bukan untuk diri orang lain akan
tetapi untuk menaikkan nama Ilahi pada pemikiran umat Islam. Zaman sekarang
hanya Al-Quran yang dapat menjawab tantangan sosial dimana taurat sudah habis,
bible tidak dapat menjawab dinamika itu. Tidak ada isi didalam al-Quran yang
diragunakan lagi. Bhima sakti menganggap bahwa ahok akan bisa mempelajari
AL-Quran karena beliau sangat pintar dan tidak sulit untuk mempelajarinya.
Dari hal diatas sudah dapat kita teliti bahwa kita
sebagai umat muslim lebih malu dengan umat non muslim yang belajar tentang
islam. Umat muslim selalu menganggap dirinya muslim akan tetapi dalam realita
nya sifat nya tidak mencerminkan sifat umat muslim. Dukung umat non-muslim yang
ingin belajar tentang agama islam. Mungkin Allah belum memberikan hidayah
kepadanya. Tetapi mungkin Allah memberikan wahyu kepadanya untuk menyadarkan
umat islam itu sendiri. Jangan pernah mengaitkan agama islam dari
penampilannya. Akan tetapi lihat dari dalam hatinya. Apakah hatinya menunjukkan
bahwa dia Islam. Islam itu indah.
Dari penuturan Bhima Sakti menunjukkan bahwa sebagai
negara yang mayoritas nya beragama Islam sebenarnya umat islamnya malu dengan
kaum minoritas yang lebih mempunyai sifat keislaman yang tinggi. Sebagai negara
yang menghormati agama lain seharusnya kita tidak selalu mencela melainkan kita
harus menjaga dan memberikan contoh yang baik tentang islam. Kebanyakan pejabat
yang muslim tidak mencerminkan islamisme dalam kehidupan sehari-harinya.
Ingatlah ketika kita akan mengkritik diri orang lain maka lihatlah diri kita
dulu. Kesalahan fatal yang dilakukan oleh manusia adalah mengkriti orang lain
tanpa melihat dirinya sendiri. Berfikirlah sebelum bertindak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar