Setiap manusia yang sudah menikah akan selalu
menginginkan untuk memiliki keturunan. Keturunan yang diinginkan pasti yang
dapat menjadi penerus orang tuanya, disamping itu keturunan merupakan suatu
anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Walaupun begitu masih banyak juga
pasangan yang belum diberikan keturunan oleh Allah SWT. Tetapi ada juga yang
malah tidak menginginkan adanya keturunan misalnya sudah diberikan keturunan
oleh Allah SWT malah dihilangkannya dengan cara yang tidak baik (aborsi).
Padahal banyak manfaat memiliki keturunan bagi orang tua.
Pertama, mempunyai anak membuat hidup semakin ceria. Karena anak itu
sendiri menghadirkan kebahagian bagi pasangan. Kedua, mempunyai anak
dapat membuat rukun keluarga. Anak dapat menghindari perkelahian antara orang
tua, apabila orang tua yang sedang emosi dengan pasangannya dan melihat anaknya
maka akan hilang rasa emosi itu sendiri. Ketiga, anak akan membantu
orang tua disaat orang tua sudah beranjak tua, yang mana pada waktu kecil anak
di asuh oleh orang tua maka pada saat orang tua sudah semkin tua, anaklah yang
mengasuh orang tuanya. Keempat, anak setelah beranjak dewasa akan
membantu perekonomian keluarga.
Pada dasarnya setiap keluarga mempunyai keinginan untuk
memiliki anak laki-laki. Anak laki-laki banyak yang beranggapan dapat
memberikan manfaat lebih bagi keluarga salah satunya adalah dapat membantu
pekerjaan orang tua, anak laki-laki juga lebih kuat dan menjadi seorang
pemimpin kelak. Anak laki-laki merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Akan tetapi anak perempuan bukan dianggap tidak nikmat dari Allah SWT. Banyak
dalil tentang keutamaan anak perempuan, diantaranya:
Pertama, hadits dari Aisyah radiyallahu ‘anha
menceritakan, “suatu hari ada seorang ibu bersam dua orang putrinya menemuiku
untuk meminta sesuatu, namun aku tidak memiliki makanan apapun kecuali satu
buah kurma. Akupun memberikan itu kepada sang ibu. Kemudian ibu tersebut
membagi dua kurma itu dan memberikannya kepada dua orang anaknya, sementara dia
tidak memakannya. Kemudian dia keluar dan pergi. Setelah itu Rasulullah datang
dan aku ceritakan kejadian itu kepada beliau, lalu beliau bersabda:
"مَنِ انْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَئٍّ كُنَّ
لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ".
Yang artinya: “siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak
itu akan menjadi tameng baginya di neraka”. (H.R Ahmad, Bukhori, Tirmidzi dan
lainnya).
Kedua, hadits dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu,
Rasulullah Saw bersabda yang artinya : “siapa yang menanggung nafkah dua anak
perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat, antara saya dan dia seperti
ini. Beliau menggabungkan jari-jarinya” (H.R
Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah).
Ketiga, hadits dari Ibnu Abbas radiyallah ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda
yang artinya: “ Siapa yang memiliki anak perempuan, dia tidak membunuhnya
dengan dikubur hidup-hidup, tidak menghinanya, dan tidak mengunggulkan anak
laki-laki daripada anak perempuan, maka Alllah akan memasukkannya kedalam
surga” (H.R Abu Daud, Ahmad, dan didhaifkan
Syuaib al-Arnauth).
Dari penjelasan dalil diatas dapat disimpulkan bahwa
memiliki anak perempuan sangatlah berguna buat dunia dan akhirat. Bagi keluarga
yang memiliki anak perempuan dapat dipastikan bahwa surga sudah ada didepan
matanya.
Walaupun mempunyai anak perempuan dan memberikan hak-haknya
akan tetapi menjaga anak perempuan sangatlah sulit. Banyak yang beranggapan
bahwa memiliki anak perempuan merupakan ujian bagi setiap orang tua.
Pada zaman jahiliyah sebelum Khalifah Umar bin Khatab
masuk Islam, kelahiran anak perempuan dalam keluarga merupakan aib bagi
keluarga. Apalagi bagi keluarga yang mempunyai kedudukan terhormat dalam
kelompok masyarakat. Maka dari pada itu, pada zaman jahiliyah bagi keluarga
yang melahirkan anak perempuan harus dibunuh. Apabila anak tersebut tidak
dibunuh maka, anak perempuan tersebut akan menjadi pemuas bagi kaum laki-laki.
Ia wajib melayani kehendak pria meskipun itu bapaknya sendiri. Pada zaman ini
kaum perempuan hanya mempunyai tugas di dapur saja dan saat malam tiba
perempuan tersebut melayani suami (pria). Tak heran kalo muncul pemikiran yang
bahwa perempuan memiliki tugas di dapur, sumur dan kasur.
Inilah yang menjadikan wanita tidak dapat untuk begerak
maju. Pada zaman sekarang ini masih banyak negara yang menentang adanya
perempuan dalam pemerintahan. Banyak yang menjadi pertimbang tentang hal ini. Salah
satunya pandangan orang-orang adalah wanita dapat merusak pemerintahan dan
tidak dapat berfikir maju untuk memajukan negara. Padahal banyak negara yang
maju dengan pemimpin dari kalangan perempuan. Perempuan adalah pencetak penerus
atau regenerasi setiap manusia. Tanpa adanya wanita, maka manusia tidak akan
mempunyai generasi penerus keluarga. Maka dari pada itu didalam Islam, wanita
mempunyai kedudukan yang sangat tinggi. Dalam Al-Qur’an terdapat surat an-Nisa’
tapi tidak ada surat ar-Rojul. Dari sinilah bisa dilahat bahwa Islam sangat
memandang kaum wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar