Senin, 24 Oktober 2016

opini terhadap Ahok yang berpidato dengan masyarakat pulau seribu

Pada zaman yang demokrasi selalu ada namanya persaingan dan selisih paham dalam pemerintahan. Baik itu dalam memilih pemimpin yang akan menempati tahta kekuasaan suatu daerah maupun memilih kursi di badan legislatif yaitu DPR. Suatu permasalahan yang lagi hangat dibicarkan di masyarakat saat ini adalah tentang pemilihan kepala daerah khususnya daerah ibu kota Jakarta. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Dari pada itu banyak yang saling berebut tahta untuk menduduki kursi kekuasaan di ibu kota negara ini.
Isu yang lagi hangat dibicarakan adalah calon bakal gubernur DKI Jakarta. Terdapat tiga kandidat yang maju dalam pemilihan kepala daerah yaitu gubernur Jakarta saat ini Batsuki Tjahya Purnama yang disandingkan dengan Drs. H Djarot Saiful Hidayat kemudian pasangan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan yang disandingkan dengan pengusaha Indonesia Sandiaga Salahudin Uno dan pasangan terakhir yaitu putra pertama dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhyono yaitu Agus Harimurti Yudhoyono yang disandingkan dengan Sylvia Murni. Ketiga pasangan ini saling berebut tahta kursi kekuasaan di DKI Jakarta.
Pada akhir-akhir ini ketiga pasangan cagub ini lagi gencar untuk merauk simpatisan dari masyarakat. Segala upaya dilakukan demi merauk suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah tanggal 15 Februari 2017 mendatang. Walaupun waktu yang masih cukup lama akan tetapi, tiap pasangan kandidat telah memulai strateginya. Tiap pasangan hampir sudah banyak yang melakukan kampanye kepada masyarakat di Indonesia untuk mengambil simpatisan dan suara.
Banyak berita negatif tiap pasangan yang timbul dalam masa transisi ini. Berita-berita itu ada yang menanggapinya dengan santai dan ada juga yang menanggapinya dengan emosional. Salah satu contoh nya adalah gubernur DKI yang sekarang ini yaitu Batsuki Tjahya Purnama atau yang dikenal dengan panggilan Ahok. Berita negatif tentang Ahok mulai dari sifatnya yang arogan dalam pemerintahannya sampai isu sara yang lagi hangat sekarang ini yaitu video yang mengunggah tentang Ahok saat pidato dengan masyarakat yang menggunakan surat al-Maidah ayat 51. Banyak yang menganggap bahwa dalam hal ini Ahok menghina al-Quran tetapi ada juga yang memandang tidak ada peniscayaan agama dalam pidato ini.
Video yang diunggah oleh Buni Yani dengan durasi 30 detik itu membuat setiap masyarakat memandang bahwa itu adalah peniscayaan agama, dalam kasus ini video yang diunggah oleh Buni Yani adalah bukan bideo yang sesungguhnya melainkan video yang sudah di crop atau dipangkas dari video aslinya. Dalam video aslinya pidato yang diunggah aslunya mempunyai durasi sekitar 48 menit. Apabila disimak dengan terperinci dan dengan sangat teliti maka akan mengetahui bahwa dalam video itu tidak ada maksud untuk mencemarkan nama agama akan tetapi beliau atau Ahok memberikan penjelasan bahwa stiap calon pemimpin muslim selalu menggunakan dalil al-Maidah ayat 51 untuk memenangkan suara oleh kalangan umat non muslim.
Setalah kejadian itu Ahok telah meminta maaf apabila perkataan nya itu membuat setiap umat muslim yang ada di Indonesia mempunyai dampak negatif terhadap dirinya. Akan tetapi lagi-lagi provokator member tanggal ikan penjelasan yang lain terhadap video itu. Dari sinilah umat islam terepengaruhi dengan apa yang dibicarakan oleh orang lain. Sampai pada hari jumat tanggal 14 Oktober 2016 setelah sholat jumat muslim yang berjumalah ribuan berdemo untuk menentang perkataan Ahok yang diunggah di sosial media. ormas ini menuntut Ahok karena penistaan agama.
Pada zaman ini konsep dalam al-Quran lah yang menjadi tujuan yang paling utama. Ahok memberikan pandangan bahwa orang nasrani saja bisa memahami tentang Islam. Pada zaman sekarang ini orang islam yang ada di Indonesia lah yang merusak nilai-nilai islam itu sendiri. Apabila diteliti lebih dalam lagi maka masyarakat muslim lah yang sebenarnya malu dengan apa yang dilakukan ahok dalam pidato nya.
Dalam video yang diunggah oleh Bhima Sakti. Beliau mengatakan bahwa dari pengamatan nya non muslim dalam sistem sosial lebih sosial dari pejabat muslim yang lain. Apa yang diunggah oleh Ahok mungkin adalah wahyu walauphun dia tidak sadar dengan wahyu itu sendiri. Ahok membangun Jakarta adalah sebuah prilaku yang baik untuk membangun dan memperindah Jakarta. Ahok membetulkan tata kota di Jakarta untuk masyarakat di Indonesia ini bukan semata-mata untuk kehidupan pribadinya saja akan tetapai ini buat masayarakat yang ada diadalamnya.
Bhima sakti menginkan pemimpin yang dapat memberikan yang terbaik untuk memimpin daerah. Beliau berdoa mudah-mudahan Ahok adalah menjadi pembela dalam agama islam. Rasulullah meminta kepada Allah bahwa jadikanlah Umar  memimpin. Padahal disaat itu ada dua Umar yaitu Umar bin Khatab dan Umar yang satu lagi yaitu Abu Lahab. Belum tentu orang yang sudah bersyahadat lebih baik daripada orang yang sudah bersyahadat. Di Indonesia tidak seperti itu. Kebanyakn orang yang sudah bersyahadat lebih jelek sifatnya daripada orang yang belum bersyahadat.
Kebnayakan orang mengandalkan nilai-nilai Islam dari jenggot, jubah, celana cekak padahal banyak nilai-nilai agama yang lain dalam Islam. Sesungguhnya apa yang dikatakan Ahok bukan untuk diri orang lain akan tetapi untuk menaikkan nama Ilahi pada pemikiran umat Islam. Zaman sekarang hanya Al-Quran yang dapat menjawab tantangan sosial dimana taurat sudah habis, bible tidak dapat menjawab dinamika itu. Tidak ada isi didalam al-Quran yang diragunakan lagi. Bhima sakti menganggap bahwa ahok akan bisa mempelajari AL-Quran karena beliau sangat pintar dan tidak sulit untuk  mempelajarinya.
Dari hal diatas sudah dapat kita teliti bahwa kita sebagai umat muslim lebih malu dengan umat non muslim yang belajar tentang islam. Umat muslim selalu menganggap dirinya muslim akan tetapi dalam realita nya sifat nya tidak mencerminkan sifat umat muslim. Dukung umat non-muslim yang ingin belajar tentang agama islam. Mungkin Allah belum memberikan hidayah kepadanya. Tetapi mungkin Allah memberikan wahyu kepadanya untuk menyadarkan umat islam itu sendiri. Jangan pernah mengaitkan agama islam dari penampilannya. Akan tetapi lihat dari dalam hatinya. Apakah hatinya menunjukkan bahwa dia Islam. Islam itu indah.

Dari penuturan Bhima Sakti menunjukkan bahwa sebagai negara yang mayoritas nya beragama Islam sebenarnya umat islamnya malu dengan kaum minoritas yang lebih mempunyai sifat keislaman yang tinggi. Sebagai negara yang menghormati agama lain seharusnya kita tidak selalu mencela melainkan kita harus menjaga dan memberikan contoh yang baik tentang islam. Kebanyakan pejabat yang muslim tidak mencerminkan islamisme dalam kehidupan sehari-harinya. Ingatlah ketika kita akan mengkritik diri orang lain maka lihatlah diri kita dulu. Kesalahan fatal yang dilakukan oleh manusia adalah mengkriti orang lain tanpa melihat dirinya sendiri. Berfikirlah sebelum bertindak.